TerasBerita.ID-Bupati Sambas, Satono menjelaskan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat merupakan perbatasan negara Indonesia dengan Malaysia. Satono mengakui bed occupancy rate (BOR) di Sambas tinggi bahkan nyaris penuh. Namun tak kalah pentingnya yakni wilayah Sambas merupakan jalur perlintasan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia akan pulang ke Indonesia.
Di ketahui, pekerja migran yang melintas bukan dari Kabupaten Sambas saja, tapi dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka harus bebas Covid-19 bila ingin masuk ke Indonesia.
“Oleh karena kita punya perbatasan, jadi PMI yang melintas itu bukan hanya orang Sambas. Banyak juga dari NTB, Sulawesi. Pulau Jawa dan luar Kabupaten Sambas,” jelas Satono, Jumat (6/8/21).
Dilansir dari inewkalbar.id, para PMI yang masuk ke Indonesia itu harus mengikuti tes swab untuk memastikan tidak terpapar Covid-19. Karena hasilnya lama lantaran dikirim ke Pontianak, para PMI itu dikarantina di Sambas.
Jika mereka terkonfirmasi positif Covid-19 akan dirawat di rumah sakit rujukan di Sambas. “Beberapa hari hasil swab baru keluar, mereka harus dikarantina di sini. Ini bentuk kepedulian kita,” tutur Satono.
Kendati demikian Satono meminta warga Sambas tetap mematuhi protokol kesehatan sembari memperkuat imunitas tubuh. Dia yakni Sambas bisa atasi pandemi Covid-19.
“Ikhtiar prokes ini jangan lengah sembari berdoa kepada Allah SWT,” pungkas Satono.