TERASBERITA.ID, SAMBAS – Bupati Sambas H. Satono, didampingi Kasubdit Penataan Desa Direktorat Jenderal Bina Pemerintah Desa, Satria Gunawan, Kepala Biro Pemerintahan Sekertariat Provinsi Kalimantan Barat Aulia Chandra, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Kalbar Yuslinda, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Subah sekaligus resmikan dua Desa Baru yakni Desa Arga Pura dan Desa Sapak Hulu Trans Kecamatan Subah serta Lantik dua Pejabat Kepala Desa yakni Desa Agra Pura (PJ Kades Supriyanto) , Desa Sapak Hulu Trans (PJ Kades Lamiran Basuki). Jum’at (14/10/22).
“Peresmian dua desa hari ini telah melewati proses panjang. Kedua desa ini telah menjadi desa persiapan selama kurang lebih dua tahun sebelum menjadi desa definitif, sebagaimana amanat undang-undang,” kata Bupati Sambas Satono.
Bupati Sambas Satono bersyukur, walaupun melewati proses panjang, berkat jerih payah dan dukungan masyarakat, panitia yang telah bekerja siang malam akhirnya berbuah manis. Dua tahun saja Desa Arga Pura dan Sapak Hulu Trans sudah bisa diresmikan hari ini.
“Perjalanan panjang dan perjuangan multipihak yang memperjuangkan pemekaran Desa Arga Pura dan Sapak Hulu Trans ini patut kita apresiasi, bahkan pernah satu waktu berkasnya sudah sampai ke Kementerian kembali lagi karena belum lengkap. Walaupun begitu semangat empat lima panitia ini sangat luar biasa tidak putus perjuangan sampai di situ saja,” tuturnya.
Bupati Sambas Satono mengatakan, sebelumya ada 193 desa di Kabupaten Sambas, ditambah dua desa baru hasil pemekaran di Kecamatan Subah menjadi 195 desa. Kemudian khusus di Kecamatan Subah, sebelumnya ada 11 desa sekarang menjadi 13 desa.
“Mudah-mudahan ini adalah langkah strategis untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat. Subah ini sangat beruntung sekali, setelah diterbitkan nomor register dua desa baru, lalu ada moratorium lagi. Prosesnya juga sangat cepat jika dibandingkan desa lain yang sama-sama menerima kode desa dari Kementerian,” ujarnya.
Lebih jauh, Bupati Satono mengatakan, saat ini dunia sedang di ambang krisis pangan, negara-negara di dunia sedang dalam kondisi sulit. Indonesia dan Kabupaten Sambas khususnya sangat beruntung karena sebagian besar masyarakat bergerak di sektor pertanian.
“Pesan saya kepada masyarakat di Kecamatan Subah, tanah yang ada jangan dijual. Kalau tanah dijual itu susah untuk membelinya lagi. Gunakanlah tanah itu untuk bercocok tanam, mulai dari tanaman padi, tanaman holtikultura, hingga tanaman-tanaman lain yang bernilai ekonomi tinggi,” pesannya.
Bupati Sambas Satono mengatakan, mulai hari ini masyarakat Kabupaten Sambas harus memanfaatkan semua tanah yang ada untuk bercocok tanam. Seperti contoh, menanam sayuran di pekarangan untuk mencegah inflasi dan memperkuat ketahanan pangan.
Kegiatan Peresmian dan pelantikan tersebut dihadiri Forkopimda Kabupaten Sambas, para Asisten Setda Kabupaten Sambas serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Sambas.
(Dede Rosyadi)