TERASBERITA.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo alias Jokowi mewanti-wanti pada tahun 2030 Indonesia bakal menghadapi puncak bonus demografi.
Bonus demografi ialah, proporsi penduduk usia produktif (biasanya antara 15-64 tahun) dalam suatu negara meningkat secara signifikan, dibanding dengan jumlah penduduk di usia lebih muda atau lebih tua.
Bonus demografi terjadi ketika negara memiliki tingkat kelahiran tinggi, tingkat kematian rendah.
Di Indonesia, ssbanyak 68,3 juta orang berusia produktif. Ini terjadi hanya sekali dalam sebuah peradaban negara. Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Peluncuran Indonesia Emas 2045, di Teather Jakarta, Kamis (15/6/23).
“Bonus demografi itu hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah negara. Ini bisa menjadi peluang, tapi ini juga bisa menjadi sebuah bencana kalau kita tidak bisa mengelolanya,” tegas Jokowi.
Saat membaca berita negara lain, kata Jokowi, Lulusan Strata Dua (S2) yang harusnya menjadi guru saat ini hanya menjadi tukang sapu.
“Di sebuah negara di Afrika tahun 2015 juga dapat bonus demografi, tapi dalam 7 tahun justru yang terjadi pengangguran melonjak jadi 33,6 persen. Saya tidak usah sebut negaranya mana tapi saya yakin bapak ibu saudara-saudara tahu,” katanya.
Orang nomor satu di Indonesia ini tidak ingin kejadian itu tidak terjadi. Masyarakat diimbau harus kerja keras, jangan malas-malasan. Apalagi berpangku tangan dengan orang lain.
“Kita tidak ingin terjadi seperti itu. Oleh sebab itu kita harus kerja keras memanfaatkan peluang (bonus demografi) ini,” pungkasnya.
(Dede Rosyadi)