TERAS BERITA.ID – Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim penghujan. Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), puncak musim penghujan di wilayah DKI Jakarta akan terjadi pada awal tahun 2022.
“Wilayah DKI Jakarta diperkirakan memasuki periode puncak musim hujan pada bulan Januari – Februari mendatang,” kata Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, kepada merdeka.com, akhir pekan ini, Sabtu (11/12).
Pemerintah DKI Jakarta dan juga warga diminta mulai melakukan berbagai antisipasi menghadapi musim penghujan. Juga kemungkinan muncul bencana hidrometeorologi akibat curah hujan meningkat.
BMKG mengklasifikasi-kan intensitas curah hujan yang terukur sebagai berikut
0.5 – 20 mm/24jam: hujan ringan
20 – 50 mm/24jam: hujan sedang
50 – 100 mm/24jam: hujan lebat
100 – 150 mm/24jam: hujan sangat lebat
>150mm/24 jam: hujan ekstrem
Dari data observasi BMKG, pada tanggal 1 Januari 2020, tercatat terjadi curah hujan mencapai 377mm di wilayah Halim Perdanakusuma.
Pada bulan Desember – Januari 2022 pada umumnya berada pada kategori menengah – tinggi. Curah hujan sangat tinggi (>500mm/bulan) diperkirakan terjadi di Aceh bagian barat, Sulawesi Selatan bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian utara, Papua Barat bagian tengah dan Papua bagian tengah.
Secara klimatologis, diperkirakan bulan Desember Januari Februari menjadi periode aktif La Nina di mana hal tersebut akan memberikan latar belakang atmosfer menjadi lebih basah serta di dukung dengan faktor penggerak cuaca dari skala regional dan lokal yang memungkinkan untuk terjadi peningkatan curah hujan secara harian.
Lalu, di sebagian besar wilayah Indonesia akan masuk menjadi kategori cuaca ekstrem, pada saat intensitas curah hujan yang terukur secara harian mencapai >150mm/24jam.
Dilansir dari merdeka.com, Desember 2021 – Februari 2022, curah hujan lebih dari 300 mm/bulan berpeluang terjadi Aceh, pesisir barat Pulau Sumatera, sebagian Pulau Jawa, Sebagian Kalimantan Utara, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Barat, Pulau Sulawesi bagian tengah, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan Sebagian Papua.
Secara klimatologis, saat ini sebanyak 82 persen wilayah Indonesia telah memasuki periode musim hujan, terutama periode Desember, Januari, Februari, yang diperkirakan menjadi puncak musim hujan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Dan pada periode tersebut, juga diperkirakan menjadi periode aktif La Nina yang akan memberikan latar belakang atmosfer menjadi lebih basah serta dukungan dari faktor penggerak cuaca skala regional dan lokal seperti pembentukan pola sirkulasi siklonik, daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin atau konvergensi, anomali suhu muka laut yang hangat, dapat memungkinkan untuk terjadi peningkatan curah hujan secara harian di sebagian besar wilayah Indonesia.
Secara umum, dapat dikatakan kejadian genangan atau banjir yang terjadi di wilayah DKI Jakarta dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi (dapat mencapai intensitas lebih dari 150mm/24 jam). Lalu hujan yang terjadi dalam durasi yang cukup panjang serta kondisi lingkungan yang belum siap menerima intensitas hujan yang cukup tinggi.
Bicara banjir Jakarta pasti tidak lepas dengan curah hujan dataran tinggi di wilayah Puncak Bogor. Bagaimana prediksi puncak musim penghujan di wilayah Bogor dan sekitarnya?
Secara umum, wilayah Jabodetabek memiliki karakter musim hujan yang hampir sama. Di mana puncak musim hujan diperkirakan terjadi di periode Januari – Februari 2022 mendatang.
Namun potensi pertumbuhan awan hujan yang mampu menghasiljan hujan dengan intensitas tinggi tidaklah lepas dari pengaruh topografi lokal suatu wilayah, di mana daerah pegunungan atau dataran tinggi memiliki potensi pertumbuhan awan hujan lebih besar, terutama pertumbuhan awan hujan yang dapat menghasilkan hujan yang terkadang dapat disertai kilat atau petir yang angin kencang.