TERAS BERITA.ID, BEKASI – Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah sebentar lagi tiba. Para penjual hewan qurban jenis kambing dan sapi mulai nampak di pinggir-pingir jalan raya, salah satunya di kawasan Bekasi Utara.
Rutinitas ritual berqurban sudah ada sejak zaman dahulu dan menjadi sunah bagi orang yang ingin berqurban. Selain bernilai ibadah, berqurban juga sebagai salah satu refleksi mengingat kisah nabi Ibrahim.
Maul, sapaan akrab Maulana (33), salah satu penjual hewan qurban di Bekasi mengatakan, momentum Idul Adha adalah sebuah peluang untuk mengais rezeki tambahan.
Selain berprofesi guru, Ia juga memang memiliki usaha jual beli hewan qurban kambing dan sapi di rumahnya.
“Hari Raya Idul Adha berkah buat kita sebagai pedagang hewan qurban. Alhamdulillah,” ucap Maul saat ditemui di kediamannya, Kampung Wates, Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten, Bekasi, Jumat (25/06/22).
Maul mengungkapkan, awalnya usaha jual beli hewan qurban bermula dari ternak beberapa ekor kambing, selanjutnya merambah ke penggemukan hewan.
“Kita beli kambing dan sapi dari peternak sekitar kampung sini, kita rawat, gemukin, hingga siap dijual,” jelasnya.
Alhasil, dari ternak dan penggemukan hewan tersebut, Ia promosikan ke jejaring sosial, pembeli langsung datang ke rumahnya. Komusmen bisa lihat langsung, jika cocok, bayar. Hewan siap dikirim kapanpun.
Pelan tapi pasti. Perlahan-lahan lapak domba kupak milik Maul mulai ramai pembeli, sang adik yakni Salamun ikut turun tangan menjualkan dan merawat dagangannya. Lapaknya dinamai Domba Kupak.
“Pemasarannya dari mulut ke mulut. Pembeli puas, balik beli lagi ke sini. Mereka biasanya ngasih tahu ke saudara, kawan. Jadi pada tahu saya punya usaha domba kupak,” turur Maul.
Maul sejenak mengingat kisah merintis usaha penjualan hewan qurban yakni, sekitar tahun 2016. Awalnya yang beli hewan qurbannya adalah saudara, lalu kawan-kawannyam Ternyata laris dan menjanjikan berbuah cuan, mulailah Ia percaya dirilah buka lapak dipinggir jalan raya dekat rumah.
“Berani buka lapak jualan kambing setelah 2 tahun di depan rumah pinggir jalan. Emang kudu berani kalau mau usaha,” kenangnya.
Pria asal Betawi ini mengaku bahwa pasokan hewan qurban ada yang langsung dari peternak. Selain itu juga dikirim dari Purowodadi, Sukabumi, Subang. Jenis kambing domba dan jawa randu.
Soal harga, Ia mengaku tidak terlalu mematok tinggi. Meski untung sedikit, yang penting dagangannya ‘muter’ terjual.
“Harga paling ekonomis Rp.2 jutaan, itu sudah siap qurban. Yang sedang Rp.2,5 juta, paling mahal Rp.3 juta, hingga 4 juta,” jelasnya.
Masih kata Maul, jika ada pembeli dan cocok dengan hewan qurbannya. Pembeli bisa menitipkan hewannya hingga H-1 hari raya idul adha. Nanti hewan tersebut diantar oleh sang adik, ke tempat tujuan rumah pembeli, tanpa biaya tambahan sepeserpun.
“Pembeli juga bisa minta dipotongin hewan disini. Tapi ada biaya tambahan jasa potong kambing Rp.100.000. Sapi Rp 1 juta, jasa potong” imbuhnya.
Selain dijual untuk qurban idul adha, lapak Domba Kupak juga melayani jasa hewan qurban buat acara aqiqah.
“Kita layani jasa aqiqah juga. Jasa pemotongan hewan, lalu dikirim ke pemesan,” timpal Maul.
Masih kata Maul, untuk penjualan hewan qurban jenis sapi. Ia mengaku baru memulai 3 tahun yakni 2020-2022. Sapi yang dijual jenis sapi PO, Simental, Pegon dan Limosin.
“Harga sapi dari Rp.22 juta. Lihat kualitas dan jenis tentunya. Usia sapi sudah 2 tahun, siap di qurban,” tandasnya.
Lebih jauh dirinya mengatakan, saat pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, efeknya penjualan hewan qurban tidak terlalu menurun di wilayahnya, jelang idul adha, kambing terjual sekitar 60 ekor. Sapi 5 ekor.
“Saat pandemi, masih ada pembeli, meski tidak sebanyak tahun sebelum-sebelumnya. Ya bersukur saja,” ucap Ia.
Dalam dunia usaha tidak selalu untung tapi juga ada risiko yang ditanggung. Seperti lapak domba kupak milik Maul ini. Ia mengaku pernah mengalami kerugian hewan ternaknya mati dan sakit.
“Kalau sudah sakit, biasanya kita jual lagi sudah tidak ada yang nampung. Apalagi sudah mati. Itu risiko penjual hewan,” papar pria bertubuh kecil, berbadan tambun ini.
Guru ngaji ini memberi kunci sukses dalam usaha jual hewan qurban. Yakni, tanamkan kepercayaan ke pembeli, harus jujur, berani tanggung jawab dan memberikan reward bagi pelanggan setia.
“Modal utama kepercayaan, jujur dan tanggung jawab ke konsumen,” ungkapnya.
Prospek usaha hewan qurban, kata Maul, sangat menjanjikan. Baik bagi pedagang tahunan (musiman) dan peternak. Sebab Indonesia mayoritas negara muslim yang butuh hewan qurban setiap hari raya idul adha.
“Jika kita konsisten, yakin dan terus mau berjualan. InsyaAllah rezeki dari usaha hewan qurban terus mengalir tiap tahun,” katanya.
Ia mengaku, jelang idul adha 1443 Hijriyah/tahun 2022, hewan lapak domba kupak sudah terjual 40 ekor kambing, sementara sapi 3 ekor sudah terjual.
“Alhamdulillah, tahun ini sudah laku 40 ekor kambing, sapi 3 ekor. Semoga menjelang idul adha tahun ini kambing dan sapi laris manis terjual semuannya,” harap Maul.
(deros/dede rosyadi)