TERASBERITA.ID, MIMBAR JUM’AT – Kenikmatan yang manusia rasakan adalah pemberian dari Allah swt yang hakikatnya hanya sementara selama kita hidup. Apapun yang kita punya dengan segala nikmat didalam hidup ini sebagian sifatnya hanya titipan sementara.
Dalam kehidupan ini pasti ada yang kaya dan tidak kaya selama kita punya sifat bersyukur atas apa yang kita miliki maka jiwa kita tidak akan pernah takut akan kekurangan sesuatu.
Bersyukur adalah kunci untuk kita bisa menerima dan selalu memiliki rasa yang cukup akan segala hal dan akan menemukan ketenangan dalam hidup.
Rasa keinginan akan sesuatu hal memang selalu ada, ingin memiliki barang-barang yang diinginkan adalah sifat manusiawi. Namun bagaimana jika tidak bisa mencapai keinginan tersebut, rasa kekurangan dan ketidakadilan yang ada pasti akan menyalahkan diri sendiri karna tidak bisa menggapai apa yang ingin diraih.
Dengan rasa bersyukur kita bisa menahan keinginan kita dan akhirnya mengurangi ekspetasi kita akan segala hal. Sesuatu yang belum bisa dimiliki itu memang bukanlah kesempatan yang kita miliki melainkan allah memberikan apa yang menjadi kebutuhan setiap hambanya bukan pada keinginan setiap hambanya.
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mengumumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’” (Q.S. Ibrahim [14]: 7).
Janji allah itu pasti, dengan kita merasa bersyukur kenikmatan yang didapat juga bisa menjadi ketenangan kita disaat menjalani hidup didunia.
Sesuatu hal yang bukan milik kita memang sudah ditetapkan dari sang maha pencipta. Tetap nikmati apa yang kita punya, merasa cukuplah akan hal apapun tanpa mempunyai keinginan yang berlebih demi hanya memuaskan nafsu sesaat.
Mari kita sama-sama merenungkan atas apa yang allah sudah beri kepada kita, kita harus sadar akan semua kenikmatan yang kita miliki, sehinga kita bisa mudah akan bersyukur dan kenikmatan juga akan bertambah.
Bertambahnya kenikmatan bukan hanya semata dari sedikit banyaknya yang kita dapatkan, namun dilihat dari sisi keberkahan yang didapat dan ketenangan didunia.
“Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Q.S. An Nahl:8)
(Dede Rosyadi)