Teras Berita
No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home Keuangan

Aset Keuangan Syariah Tembus Rp1.901 Triliun, OJK Gandeng Dubai

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

TerasBerita.ID–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan penguatan kerja sama dengan Dubai Financial Services Authority (DFSA) di bidang kebijakan hingga bidang keuangan lainnya, mulai dari industri halal hingga pengawasan.

Sebelumnya OJK sudah memiliki nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan DFSA pada 6 tahun yang lalu.

Kedua lembaga kembali melakukan pertemuan dan menegaskan kembali MoU tersebut melalui capacity building dan sharing pengalaman dalam mengatasi permasalahan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menawarkan penguatan kebijakan dan potensi kerja sama DFSA dan OJK di bidang keuangan syariah, industri halal, sustainable finance, fintech, cybersecurity dan pengawasan berbasis teknologi.

“Khusus keuangan syariah, selama pandemi Covid-19, sektor ini menunjukkan ketahanan yang besar dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan menguasai 10,11% dari total aset keuangan di Indonesia,” kata Wimboh di Kantor Pusat DFSA, Dubai, disampaikan dalam keterangan resmi, Jumat (5/11/2021) dilansir dari cnbc indonesia.

Langkah ini disambut baik oleh DFSA. CEO DFSA F. Christopher Calabia menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan OJK untuk mendukung penguatan ekonomi syariah global melalui peningkatan pengawasan industri keuangan syariah.

Kerja sama diharapkan tidak hanya berkontribusi pada pengembangan industri keuangan syariah saja, tetapi juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara khususnya di Uni Emirat Arab yang merupakan salah satu pusat investasi global dimana Dubai adalah pusat keuangan syariah global.

Sebagai langkah awal kerja sama ini, sebagai bentuk penguatan pengawasan dan pengembangan industri syariah Indonesia ini dimulai dengan pembukaan kantor representatif PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) di Dubai yang akan membuka peluang bagi investor di Dubai untuk berinvestasi di Indonesia.

Wimboh berharap BSI dapat mengoptimalkan sumber dayanya di kantor yang baru didirikan di Dubai ini untuk memperluas pasar, mendukung transaksi perdagangan dan investasi serta meningkatkan produk dan layanan syariah guna memperoleh tingkat daya saing global yang lebih tinggi dan mempercepat perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia.

Selain itu, OJK akan terus mendukung dan melakukan komunikasi serta pertukaran informasi dengan DFSA dan DIFC untuk memastikan pengawasan yang baik dan efektif terhadap operasional BSI di Dubai.

Wimboh menjelaskan, per September, total aset institusi keuangan syariah Indonesia tumbuh sebesar 17,32% yoy (year on year) dengan nilai nominal US$ 132,7 miliar atau setara dengan Rp 1.901,1 triliun.

Jumlah ini terdiri dari aset perbankan syariah sebesar US$ 43,58 miliar (Rp624,4 triliun), pasar modal syariah (sukuk dan reksa dana) US$ 80,95 miliar (Rp1.159,8 triliun), dan Lembaga Keuangan Non Bank Syariah US$ 8,16 miliar (Rp116,9 triliun).

Periode yang sama, pembiayaan bank umum syariah mencatat pertumbuhan sebesar 6,80% yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan kredit nasional sebesar 2,21% (yoy).

Ketahanan perbankan syariah juga berhasil dipertahankan selama masa pandemi, yang ditunjukkan oleh permodalan yang kuat dengan CAR 23,17% dan risiko pembiayaan yang stabil dengan NPF (non performing financing) gross 3,23%.

Di tataran global, kata Wimboh, perdagangan industri halal Indonesia telah mendapatkan momentum, dengan transaksi sebesar US$ 3 miliar pada tahun 2020, setara dengan Rp 43 triliun (kurs Rp 14.300/US$).

Tags: DubaiKeuangan SyariahOtoritas Jasa Keuangan (OJK)

Related Posts

News

Masyarakat Terjerat Pinjol Semakin Banyak, Ketua DPD RI: Kesulitan Ekonomi atau Fenomena Lain?

November 6, 2023
News

Wapres RI Minta BSI Dubai Gelar Indonesian Muslim Fashion Week

November 5, 2022
News

Harapan Wapres RI Bank Syariah Indonesia Lebarkan Sayap Go Internasional

November 5, 2022
News

Wapres RI Terima Dewan Komisiner OJK Bahas Sektor Jasa Keuangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Agustus 4, 2022
News

Hadiri BAZNAS Award 2022, Wapres Tekankan Penguatan Tata Kelola Dana Sosial Syariah

Januari 17, 2022
Keuangan

Jurus OJK Upgrade Literasi Keuangan Digital

Desember 3, 2021
Next Post

Malcom X, Kegigihan Membaca Menjadi Orator Ulung

Please login to join discussion
Pemda

Sungai Pebayuran Dinormalisasi, Ini Alasan Pemkab Bekasi

Mei 9, 2025

TerasBerita.id - Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi tengah melaksanakan kegiatan normalisasi sungai di...

Read more

Dokter Forensik Ungkap Proses Ekshumasi Soleh Darmawan Korban TPPO Kamboja 

Mei 9, 2025

Wamen Koperasi dan UKM RI Dijadwalkan Berkunjung Ke Sambas, Agenda Peluncuran Kopdes Merah Putih

Mei 8, 2025

Launching Kopdes Merah Putih di Sambas, Pemda Sambas Terima Kunjungan dari Dirut LPDB

Mei 8, 2025

Sepak Bola Persikasi: Dari Berdirinya hingga Menjadi Tim yang Diperhitungkan

Mei 8, 2025

seedbacklink

Seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Go to mobile version