TerasBerita.ID-Bupati Sambas, Satono bersama Wakil Bupati Sambas, Fahrur Rofi dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sambas Ferry Madagaskar meninjau langsung kondisi drainase di kawasan Pasar Sambas. Mereka melihat, kondisi drainase yang kotor dan tersumbat beresiko tinggi membuat masyarakat terserang penyakit.
Bupati Satono mengatakan, pemerintah daerah ingin Pasar Sambas indah dan bersih. Oleh karenanya dia ingin para pedagang pasar tumpah di kawasan Pasar Sambas ditata ulang.
“Kita ingin menata Kota Sambas ini menjadi indah dan bersih, itu yang utama, karena indah dan bersih itu cerminan daripada orang yang beriman, kemudian menjauhkan kita dari penyakit sehingga masyarakat bisa hidup sehat,” katanya, Jumat (19/11/2021).
Bupati Satono mengatakan, dia sudah memerintahkan OPD terkait untuk menindaklanjuti hasil peninjauan hari ini. Terutama kepada Dinas Perkim LH agar segera melakukan normalisasi.
“Di masa pandemi Covid-19 ini ngeri kita, kalau kondisi pasar masih kotor, drainase sumbat, jorok dan jadi sarang nyamuk. Itu semua mengundang penyakit. Saya sudah peritahkan ke Satpol PP untuk merapikan dan menata pasar, saya juga sudah minta Perkim Lh untuk menyelesaikan masalah parit-parit yang sumbat di Pasar Sambas,” katanya.
Menurut Satono, kelancaran saluran drainase di kawasan pasar sangat penting. Supaya, jika hujan deras turun, air tidak tergenang di jalan raya. Dia juga meminta bangunan dan reklame yang melanggar batas sempadan jalan untuk segera dimundurkan.
“Supaya ruang parkir lebih luas,” imbuhnya.
Bupati Satono juga mengatakan dia sudah memerintahkan Diskumindag untuk berkolaborasi dengan Satpol PP dalam penataan kawasan pasar supaya lebih indah agar masyarakat dan pengunjung pasar merasa nyaman.
“Kita mulai dari pasar sambas dulu, nanti kecamatan-kecamatan lain akan mengikuti. Kita mohon masyarakat terutama para pedagang untuk mendukung kerja pemerintah. Supaya orang yang datang ke Pasar Sambas, untuk belanja, ngopi dan lain-lain itu bisa lebih leluasa, suasana enak dan nyaman. Itukan dampak positifnya untuk masyarakat di sekitar pasar juga,” katanya.
Orang nomor satu di Kabupaten Sambas itu mengatakan, para pedagang pasar tumpah akan ditata ulang. Dia khawatir para pedagang yang berjualan setiap pagi di badan jalan membahayakan keselamatan pembeli dan pedagang itu sendiri.
“Bukan kita melarang berjualan tapi harus tepat tempatnya dan teratur. Sehingga keamanan dan keselamatan terjamin,” katanya.