TERAS BERITA.ID, SAMBAS – Keberhasilan Bupati Sambas Satono dalam membangun Kabupaten Sambas bisa berkembang dan maju seperti sekarang ini, tentunya tidak lepas dari kolaborasi dalam membangun sebuah wilayah dengan sinergi pihak terkait, semisal eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pemerintahan daerah tersebut.
Ia berpendapat bahwa pihak swasta harus diberi ruang, masyarakat juga diberi ruang untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan, lantaran Kabupaten Sambas memiliki potensi besar.
“Alhamdulillah, bulan keempat setelah saya dilantik jadi Bupati, saya mencoba ngamen baik-baik kepada teman-teman, alhamdulillah lagu yang saya bawakan itu didengar juga oleh teman-teman putra puteri daerah yang sudah berhasil di luar Sambas,” ujar Bupati Sambas Satono seperti dilansir pada acara bincang khusus dengan Tribune Pontianak beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Bupati Satono mengatakan, pembangunan itu bukan dari CSR perusahaan sawit, bukan dari perusahaan kontraktor, itu murni dari masyarakat yang ingin ikut membantu dirinya membangun infrastruktur di daerah Sambas.
Masih kata Dia, bulan keempat dirinya memulai, sampai hari ini total sudah 25 jembatan yang bangun dengan dana non APBD.
“Dan panjang lebarnya bervariasi, ini saya melihat sebuah potensi yang selama ini belum tergali. Dan bisa digali saya yakin. Saya ingin melihat, sampai akhir jabatan saya dapat berapa, saya bilang minimal 100. Dan akhir masa jabatan saya di 2024, 100,” papar Ia.
“Kalau 2026 mungkin satu kabupaten satu desa. Sambas inikan ada 193 Desa, saya target 193 jembatan, satu desa satu jembatan non APBD. Kita tidak tahu ini, apakah IMG kita ini 2026. Kalau 2024, saya target 100 jembatan, kalau nambah lagi selesaikan 193 desa,” sambung Bupati Satono.
Ia juga mengungkapkan, terkait rencana pembangunan 100 jembatan, dirinya terbuka bagi masyarakat Sambas yang ingin menyampaikan informasi terkait pembuatan jembatan yang akan menjadi prioritas dibangun.
“Saya buka, desa mana, kampung mana yang memiliki jembatan tidak layak, sampaikan ke saya langsung, kita tindak lanjuti dalam tempo tidak terlalu lama,” janjinya.
Semangat dari gotong royong, kata Bupati Satono, masyarakat Sambas sudah mulai berkurang. Sebab itu, dengan mengajak masyarakat yang berkemampuan secara financial untuk bersinergi bersama pemerintah, dan saling bahu-membahu untuk menunjang pembangunan sebuah daerah.
“Semangat ini yang mungkin perlu kita pupuk terus, semangat jiwa gotong-royong ini. Saya melihat di penghujung beberapa tahun terakhir ini, nilai-nilai gotong-royong sudah mulai bergeser. Masyarakat ini terlalu sering di nina bobokan dengan dana desa, dana add, dana pemerintah,” tegasnya.
“Got depan rumah ingin dibersihkan tunggu pemerintah, rumput di jalan ingin dibersihkan tunggu pemerintah. Ini gak bisa, harus pelan-pelan kita kembalikan nilai gotong royong, semangat gotong royong, saya yakin itu bisa walaupun butuh waktu,” imbuh Bupati Satono.