Begitulah salah satu sabda Nabi Muhammad SAW dalam menggambarkan bidadari surga. Bidadari merupakan salah satu mahluk yang diciptakan Allah SWT untuk melayani para penghuni surga. Bidadari yang telah diciptakan dengan pesona yang sempurna. Pesona dan kecantikannya tidak pernah terbayangkan. Kesempurnaan bidadari digambarkan mampu menyinari langit dan bumi.
Dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas RA ia berkata: Saya pernah mendengar Ibnu Abbas berkata, “Sekiranya Bidadari Surga mengeluarkan telapak tangannya di bumi, akan membuat penduduk dunia kagum karena saking bagus dan indahnya. Jika ia mengeluarkan tutup kepalanya, maka matahari pada saat bersinar terang akan berubah menjadi lampu yang kecil yang tidak lagi terlihat cahayanya, jika ia mengeluarkan wajahnya yang cantik maka kecantikan wajahnya akan menyinari langit dan bumi.”
Bidadari diciptakan dari 4 unsur, sesuai sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA sesungguhnya Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sesungguhnya di dalam surga itu ada bidadari yang dinamakan “Aina” diciptakan dari 4 unsur yaitu dari misik, kafur, anbar, dan za’faran.”
Ibni Kaif dalam karyanya menjelaskan tentang asal muasal bidadari diciptakan. Diriwayatkan dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: “Sekiranya bidadari surga meludah di 7 lautan bumi, pasti airnya akan berubah menjadi tawar, karena sakit tawarnya mulut bidadari surga tersebut. Bidadari bermata jeli diciptakan dari Za’faran’.
Dari riwayat Sahabat Ibnu Mas’ud ra, beliau mengisahkan dari Rasulullah SAW bahwa ketika Allah SWT telah menciptakan Surga Adn, Dia memanggil Malaikat Jibril lalu memerintahkan, “Wahai Malaikat Jibril, pergilah ke Surga ‘Adn dan lihatlah apa yang telah Aku ciptakan untuk hamba-hamba-Ku dan kekasih-kekasih-Ku.”
Segera, Malaikat Jibril as pun pergi ke Surga ‘Adn untuk memenuhi apa yang telah diperintahkan kepadanya. Sesampainya di sana, ia mencoba berkeliling untuk menemukan apa yang ia cari.
Lalu, muncullah seorang bidadari dari dalam istana yang ada di Surga ‘Adn. Melihat datangnya Malaikat Jibril, bidadari itu tersenyum kepadanya. Tiba-tiba, Surga ‘Adn bersinar terang karena gigi seri bidadari itu.
Melihat Surga ‘Adn yang tiba-tiba bersinar terang, Malaikat Jibril tersungkur dan bersujud karena mengira sinar itu berasal dari Nur Allah Yang Maha Mulia.
Bidadari itu pun berkata, “Wahai malaikat yang dipercaya Allah, angkatlah kepalamu.”
Malaikat Jibril mengangkat kepalanya dan mengetahui bahwa sinar nan terang itu bukanlah sinar dari Nur Allah SWT, melainkan dari senyum bidadari tersebut. Merasa terkagum, ia berkata, “Maha Suci Dzat yang telah menciptakanmu.”
Lalu bidadari itu bertanya kepada Malaikat Jibril, “Wahai malaikat yang dipercaya Allah, apakah kamu tahu untuk siapa aku diciptakan?”
Malaikat Jibril menjawab, “Tidak.”
Lalu bidadari itu berkata, “Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakanku untuk orang-orang yang lebih memilih dan lebih mementingkan ridlo-Nya daripada hawa nafsunya.”
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-mata air. Mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami nikahkan mereka dengan bidadari-bidadari.” (ad-Dukhan: 51-54).
(HM Rahmat/drs)