TERAS BERITA.ID – Bulan ramadhan dihadirkan oleh Alloh SWT kepada umat akhir zaman ( umat Islam ) dengan banyak keistimewaan didalamnya.
Bulan ini tidak dihadirkan oleh Alloh SWT kepada umat para Nabi yg lainnya.
Mengapa bulan ramadhan tidak dihadirkan pada masa kehidupan umat para Nabi terdahulu?.
Tidak dihadirkannya ramadhan kepada mereka tentu ada alasannya dan alasan tersebut tentu bernilai strategis dan fundamental bagi umat yg hidup diakhir zaman ini tapi tdk akan dijelaskan pada tulisan ini oleh karena tulisan ini hanya fokus pada kehidupan umat akhir zaman ( umat Islam ).
Semua umat islam/ umat Nabi Muhammad Saw sangat memahami serta meyakini bahwa kehadiran bulan suci ramadhan didalam kehidupan mereka mempunyai banyak sekali keutamaan dan keistimewaan.
Dan diantara keutamaan dan keistimewaannya itu antara lain adalah :
Pada bulan suci ramadhan itu umat Islam diwajibkan menjalankan puasa selama 1 bulan penuh, dan kewajiban menjalan puasa dengan jumlah hari sebanyak itu tdk pernah Allah wajibkan kepada umat para nabi terdahulu, hal demikian tentu untuk mengimbangi banyak nya nilai kebajikan dimiliki umat nabi terdahulu yg dianugerahi umur yang panjang.
Jika kita mencoba membangun narasi dengan menggunakan perhitungan normatif maka bisa kita lihat seperti contoh berikut :
Jika seorang muslim mendapat berkah usia 70 tahun, dia sudah taat menjalankan ibadahnya termasuk ibadah puasa sejak ia Akil baligh, itu artinya sepanjang usianya ia telah menjalankan ibadah ramadhannya selama 55 kali selama 55 tahun hidupnya, dan jika ramadhan itu rata rata harinya adalah 29 hari maka itu artinya ia telah dapat menjalan puasa ramadhannya selama 1.595 hari banyaknya.
Dan jika nilai kebajikan puasa yg telah ia jalaninya mendapat nilai 100 kebajikan dari Alloh tiap hari puasanya maka itu berarti dia telah dapat mengumpulkan nilai kebajikan sebanyak 159.500 kebajikan selama umur kehidupannya.
Hitung hitungan normatif seperti diatas digunakan hanya dgn tujuan untuk mencoba membangun keyakinan amat akhir zaman bahwa betapa istimewanya umat ini yg Alloh kasih usia yg relatif sangat pendek tapi nilai kebajikannya dapat mengimbang nilai kebajikan yg dimilki umat nabi terdahulu atau bahkan bisa jadi dapat mengalahkannya.
Kedua, keistimewaan yg strategis dan fundamental yg kedua dari adanya puasa ramadhan adalah : karna diantara mlm mlm dibulan suci ramadhan ada satu malam yg disebut malam Lailatul qodar dan dalam salah satu suratnya Alloh SWT telah menjelaskan bahwa betapa besar nilai dan keistimewaan malam itu.
Surat Al qodar :
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar.
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ
Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.
Pada ayat 3 surat diatas Alloh SWT dengan terang dan jelas mengatakan bahwa nilai satu malam Lailatul qodar besar kebaikannya itu setara atau sebanding nilai kebaikan seribu bulan, itu artinya jika seorang muslim beribadah disatu malam dibulan ramadhan dan pada saat bersamaan dimalan turun lailstul qodar maka ganjaran kebaikan yg akan didapat si muslim tersebut sama banyaknya dengan kebaikan yg ia dapatkan jika ia beramal baik yg ia kerjakan selama 70 tahun lamanya atau sepadan dengan sepanjang hidupnya.
Dan jika si muslim itu selama hidup bisa berjumpa dgn malam yg mulia itu 10 kali saja maka nilai kebajikan yg akan didapatnya akan menyamai nilai perbuatan baik yg dikerjakan umat para nabi terdahulu yg usianya hampir seribu tahun. Alangkah istimewanya ramadhan tersebut.
(Ustadz Shohib, Ketua Yayasan Pendidikan Bina Insani dan Pengurus Yayasan Attaqwa)