TERAS BERITA.ID – Gelar menunjukan legalitas suatu keilmuan. Dengan gelar akademik manusia diakui kompetensi spesialisasi keahilanya, hal itu terlihat pada penyematan sebuah gelar dibelakang nama seseorang.
Tapi tidak semua orang bergelar menyematkan gelar tersebut. Mungkin baginya, apa artinya sebuah gelar jika tidak bermanfaat untuk orang lain. Akhirnya gelarnya menjadi misteri, hanya dirinya dan Allah yang maha tahu.
“Sebaik-baik manusia bermanfaat untuk yang lainnya,”.
Hidup bukan hanya sekedar gelar, tapi bagaimana punya kebermanfaatan untuk orang lain. Sumbangsih karya, karsa dan cipta. Apapun profesinya yang penting bermanfaat meski kadang tidak semua gelar sejalan dengan bidang yang digeluti, yang penting happy ending.
Sebaik-baik gelar yakni gelar sajadah, beribadah kepada Allah SWT. Berbuat baik itu ibadah, sedekah itu ibadah, bekerja itu ibadah, menyapu halaman rumah itu ibadah, ngasih uang ke isteri buat belanja dan jalan-jalan itu ibadah, bantu isteri nyuci piring itu ibadah.
Semua orang nanti bakal punya gelar. Apa itu? Gelar Almarhum dan Al-marhumah. Nilainya apakah khusnul khotimah atau su’ul khotimah itu tergantung catatan ujian perjalanan hidupnya.
Yang menguji gelar tersebut malaikat. Sebab itu kita agar selalu taat jalanin ibadah. Karena amalan pertama yang dihisab itu tentang solat.
Yuks, berbenah, rapih-rapih, mandi pakai minyak wangi, siap-siap berangkat ke masjid, gelar sajadah solat Jumat, biar kita makin dekat dengan malaikat, mendapat syafaat Nabi Muhammad.
Penulis: Dede Rosyadi, Sos.I, M.Sos, Jurnalis dan Dosen Ilmu Komunikasi