TERAS BERITA.ID, Bekasi – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta berkolaborasi dengan Yayasan Attaqwa melakukan penelitian tentang mitigasi bencana di Kabupaten Bekasi.
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Penelitian dipusatkan di Kampung Tanjung Air, Desa Pantai Hurip, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Tim dipimpin langsung oleh Khaerul Umam Noer, dosen kebijakan publik di FISIP UMJ yang juga Sekretaris Perguruan Attaqwa. Dengan dibantu oleh Sipin Putra, antropolog UKI.
Tim terdiri atas lima mahasiswa tingkat akhir Prodi Kebijakan Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta. Tim juga dibantu tim fasilitator dari Perguruan Attaqwa dan Yayasan Attaqwa Cabang Tanjung Air.
Dalam sambutannya, Umam menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari Hibah Riset Keilmuan yang diinisiasi oleh LPDP dan Kemdikbudristek RI. Di UMJ, terdapat empat tim peneliti yang lolos seleksi hibah, namun hanya tim peneliti dari FISIP yang berfokus pada Skema Riset Kemanusiaan, khususnya mengenai peran stakeholder dalam penangulangan bencana alam.
Menurutnya, riset ini penting dilakukan, sebab Indonesia sebagai negara ring of fire, bencana alam pasti terjadi. Maka untuk menanggulangi hal tersebut, penting untuk memetakan peran setiap stakeholdernya.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan peran stakeholder untuk mitigasi bencana alam, terlebih wilayah Desa Pantai Hurip adalah daerah langganan banjir yang terjadi hampir setiap tahun.
Selama proses penelitian, tim peneliti akan melakukan kunjungan langsung ke kantor desa, mewawancarai kepala desa, Badan Permusyawaran Desa, ketua RW, tokoh masyarakat, dan masyarakat umum yang menjadi korban bencana alam.
Selain itu tim peneliti akan melakukan wawancara dengan anggota DPRD Kabupaten Bekasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, dan Dinas Sosial Kabupaten Bekasi.
Sebagai bagian dari program MBKM UMJ, penelitian ini juga ditujukan sebagai media pembelajaran secara langsung bagi mahasiswa untuk tinggal dan hidup di masyarakat.
Selama satu minggu penuh mahasiswa akan hidup di masyarakat dan terlibat dalam semua kegiatan di lokasi penelitian.
Diharapkan mahasiswa tidak hanya mampu memahami teori kebijakan, namun mengerti bagaimana kompleksitas persoalan kebijakan di lapangan.
Tim diterima langsung oleh Ketua Yayasan Attaqwa Cabang Tanjung Air, KH. Abdul Fatah. Dalam sambutan penerimaan, mewakili Yayasan Attaqwa, KH. Abdul Fatah menyambut baik pelaksanaan penelitian yang dilakukan, sebab selama ini beberapa kegiatan kampus di Tanjung Air lebih banyak kegiatan KKN, belum pernah kegiatan penelitian.
KH. Abdul Fatah berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa sekaligus jembatan aspirasi masyarakat desa sehingga pemerintah mampu lebih cepat tanggap ketika terjadi banjir di desa. (Khaerul Umam Noer/drs)