TERAS BERITA.ID – Viral di media sosial video seorang pendeta meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Alquran.
Dalam video yang beredar, pendeta bernama Saifuddin Ibrahim mengimbau Menteri Agama agar tak perlu takut terhadap protes rakyat.
Imbauan tersebut merujuk pada kontroversi aturan speaker/pengeras suara masjid yang dikeluarkan Kemenag beberapa waktu lalu. Selain itu Saifuddin turut menyebut, bahwa selama ini teroris datang dari pesantren
Menanggapi hal itu, Stafsus Menteri Agama (Menag), Ishfah Abidal Aziz meminta seluruh masyarakat menghormati keyakinan agama lain. Serta terus mendorong kerja sama, kerukunan dan saling tenggang rasa antar umat beragama.
Kepada masyarakat, Ishfah mengatakan, agar hal-hal tersebut tidak perlu ditanggapi dan direspons berlebihan. Dia juga meminta kepada seluruh pihak masyarakat untuk menghormati hal-hal yang mendasar terkait dengan keyakinan agama lain.
Pernyataan yang disampaikan oleh pendeta Saifudin kalau melanggar hukum akan diselesaikan oleh aparat penegak hukum.
“Saya percaya hal itu nantinya akan diselesaikan oleh aparat penegak hukum yang terkait. Jadi itu tidak perlu terlalu direspons dan tidak perlu ditanggapi berlebihan,” ujar Ishfah.
Ishfah pun menepis pernyataan pendeta Saifuddin, yang mengatakan pesantren adalah tempat terorisme. Menurutnya justru dalam pesantren para santri diajarkan untuk mencintai tanah air.
“Salah kalau disebutkan pesantren sebagai tempat basis teroris itu salah besar tidak benar. Justru dari pesantren itu kita tumbuh kembangkan prinsip cinta tanah air sebagian dari iman,” ujar dia.
Ia pun meminta pendeta Saifuddin untuk kembali mempelajari arti pesantren secara utuh. Dan tidak langsung mengklaim tanpa dasar yang jelas bahwa pesantren adalah basis terorisme.