TERAS BERITA.ID – Ada pepatah Betawi memgatakan, anak betawi selain kudu bisa silat juga mengaji.
Filosofis ini tentu menjadi pedoman bagi para jawara Betawi agar antara ilmu agama dan dunia seiring berjalan sehingga selamat dunia akhirat.
Salah satu perguruan silat Sima Maung yang berada di wilayah Bekasi Utara ini menjunjung adab kepada sesama.
Bukan hanya itu, jiwa sosial juga musti dipegang oleh setiap anggota perguruan, sehingga bermanfaat bagi sesama.
Habibi, Koordinator pelatih sekaligus guru muda Sima Maung mengisahkan bahwa dirinya tertarik dengan Silat Sima Maung berawal dari melihat anggota Sima Maung yang sedang bergerila bakti sosial.
Ternyata silat bukan hanya untuk main jago-jaogan, tapi ada unsur berbagi bersama dan saling gotong royong membantu sesama. Salin asah saling asuh.
“Saya melihat perguruan ini, jiwa kekeluargaannya cukup solid, selain pandai bela diri juga jiwa sosialnya cukup bagus,” ujar Habibi saat berbincang dengan wartawan di Ujung Harapan, Bahagia, Bekasi.
Pria lulusan Sarjana Hukum Islam UIN Jakarta ini menambahkan, bahwa sudah bergabung cukup lama dan mencapai opsisi sabuk guru muda.
“Sudah 8 tahun saya gabung di Sima Maung dan alhamdulillah dipercaya melatih,” ucap Habibi.
Habibi menegaskan, bahwa perguruan Sima Maung ini memang bertujuan untuk membangun solidaritas dan membantu sesama. Bukan hanya belajar silat saja.
“Kita berharap dengan adanya perguruan ini bisa melestarikan tradisi leluhur, jangan sampai mati obor,” tegas pria Asal Bekasi tersebut.
Pada kesempatan sama, Ridwan Malik selaku divisi rohani mengaku bertugas mengisi pegajian bertujuan agar memperkokoh nilai religi sebagai identitas keislaman anggotanya. Alasannya, kebutuhan rohani juga perlu diisi dengan nilai-nilai spiritu, sehingga para anggota memiliki pondasi keagamaan yang kuat.
“Bisa silat, musti bisa mengaji. Itu semboyan anak betawi biar seimbang antara dunia dan akhirat,” tutup Bacek sapaan akrab Ridwan Malik sekigus yang belu lama lulus Magister Sarjana Pendidikan Islam (redaksi/deros)