TERAS BERITA.ID – PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk. [WIKA] membukukan penjualan sebesar Rp17,81 Triliun pada tahun 2021, sesuai dengan laporan keuangan hingga 31 Desember 2021.
Capaian ini mengalami peningkatan sebesar 7,7% dibandingkan dengan tahun 2020.
Kontribusi terbesar dari penjualan didapat dari segmen infrastruktur dan Gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh segmen _energy & industrial plant,_ industri, _realty & property._ dan investasi.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa peningkatan yang terjadi menunjukkan sebuah indikator positif dalam upaya pemulihan kinerja WIKA sepanjang tahun 2021.
“Peningkatan penjualan terjadi setelah aktivitas operasi yang secara perlahan mulai pulih. Pada tahun 2021, WIKA bahkan mampu menyelesaikan berbagai proyek-proyek strategis nasional di sektor bendungan, jalan tol, dan EPCC. Capaian-capaian tersebut yang kemudian mendukung WIKA untuk menorehkan hasil usaha positif dengan raihan laba sebesar Rp214,42 Miliar,” ungkap Agung.
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa pada tahun 2021, Perseroan juga mencatatkan penurunan beban bunga sebesar 5,26% menjadi Rp1,16 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,22 triliun.
“Penurunan beban bunga ini merupakan buah dari upaya WIKA melakukan debt reprofiling dari pinjaman jangka pendek dengan bunga yang lebih tinggi menjadi Obligasi dan SUKUK bertenor panjang dengan kupon yang lebih rendah,” jelas Direktur Utama, Agung Budi Waskito.
*Tahun 2022: Peluang IKN dan G20*
WIKA optimistis produktif tahun 2022, seiring dengan ditetapkannya tahun sebagai tahun keberlanjutan pemulihan di mana sektor konstruksi memainkan peranan instrumental di dalamnya. Hal ini ditunjukkan oleh capaian kontrak baru sampai dengan akhir Februari 2022 sebesar Rp6,1 Triliun, atau 14% dari target 2022 Perseroan sebesar Rp42,6 Triliun.
Deretan kontrak baru yang telah diraih oleh WIKA diantaranya, Akses Makassar New Port, Jalan Tol Pondok Aren-Serpong, Jalan Tol Semarang-Demak 1B, Pekerjaan Sipil Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pelabuhan Donggala.
Peluang juga datang dari perhelatan G20, dimana Indonesia ditunjuk sebagai presidensi pada Oktober-Oovember tahhun ini.
Untuk menunjang perhelatan itu, pemerintah tengah menyiapkan sejumlah infrastruktur guna mendukung kesuksesan pertemuan yang akan dihadiri oleh berbagai kepala negara anggota G20.
Direktur Utama Agung Budi Waskito melanjutkan bahwa WIKA juga tengah mempersiapkan diri untuk mengambil bagian dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru (IKN) yang dimulai dari infrastruktur-infrastruktur dasar.
“Dengan integrasi kuat antara jasa konstruksi dengan industri, WIKA punya nilai lebih dan siap untuk membangun infrastruktur dasar yang berkualitas di Ibu Kota Negara Baru,” pungkasnya. (drs)