TERAS BERITA.ID, Bekasi – Apa yang diharapkan ketika seseorang hanya ingin dimengerti tanpa mau memahami orang lain?
Apa yang diharapkan ketika dia ingin menjauh dan menghapus namamu namun kau masih ingin bersamanya?
Apa yang diharapkan ketika seseorang telah menghapus jejakmu namun engkau masih merasa bahwa dia hanya khilaf dan nanti kan kembali?
Apa yang diharapkan? Dia hanya ingin dipahami, diterima kekurangannya, diberikan pemakluman untuk segala tingkahnya,
Tapi maukah dia mencoba memahami apa yang kau harapkan darinya?
Sebuah hubungan itu selalu ada timbal balik. Saling memberi dan saling menerima. Saling memahami dan saling merangkul. Saling memaafkan dan saling meminta maaf. Siap berubah agar hubungan bisa lebih indah.
Jika dia hanya selalu ingin dipahami, itu tandanya dia tak benar-benar ingin membina hubungan yang harmonis.
Tak ingin menjalin hubungan sehat.
Tak ingin meninggalkan ego yang telah mengeras. Percayalah, kamu akan lelah menghadapi orang macam ini.
Sudah bukan waktunya bilang,
“Gue emang begini orangnya.” (Dalam konotasi negatif). Yang artinya dia bilang; suka ngga suka lo harus terima, kalo lo ga suka ya pergi aja. Gitu.
(Dia aja sebodo ama elo. Kenapa elo lagi sangat care ama dia?)
Cukup lah sudah semua kebaikan itu. Sudah bukan pada tempatnya lagi. Mubadzir semua kebaikanmu. Dia tidak pernah bisa menghargai. Tidak pernah.
Dia tahu itu salah, tapi kamu dituntut untuk terus menerus memakluminya. Itu bukan hubungan sehat.
Tapi toxic relationship. Sudahi dan lupakan saja orang macam itu. Dia tidak akan berubah hingga ratusan uban menclok di kepalanya. (Dian Rahmani Hidayati Khoir)