TERAS BERITA.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terima penghargaan Visionary Award dari US-ASEAN Business Councill berkat kontribusi dan dedikasinya menjaga dan meningkatkan peforma ekonomi Indonesia.
Menurut US-ASEAN Business Council, semasa masa kerjanya dari tahun 2005 dan 2010, Menkeu terbukti berhasil memperkuat ekonomi Indonesia melalui penguatan investasi dan pengelolaan ekonomi saat terjadi krisis keuangan tahun 2007-2008 dan 2014.
Bahkan sekarang pun saat pandemi Covid-19, Menkeu disebut melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam menyelamatkan perekonomian Indonesia.
“Saya sangat merasa terhormat dan bersyukur telah dipilih sebagai penerima Visionary Award pada US – ASEAN Business Council Award 2021. Kerja sama strategis yang telah dipelihara dengan sangat baik, ke depan akan semakin kuat karena kita akan bersama-sama memulihkan ekonomi akibat pandemi Covid-19,” ucap Menkeu saat menerima penghargaan secara virtual, Minggu (12/12).
Tariq Mahmud, Group Country Manager for Regional Southeast Asia for Visa, turut memberikan testimoni atas kinerja Menkeu yang sangat baik. Menurutnya, dalam masa baktinya sebagai pejabat publik, Menkeu terus berjuang untuk Indonesia dalam masa-masa sulit ekonomi global.
Dari kepemimpinannya kuat, hubungan kerja sama Indonesia dan US telah memberikan dampak positif. Tariq pun menyampaikan dukungannya untuk Presidensi G20 2022 yang dipegang oleh Indonesia.
Selanjutnya, mantan duta besar US untuk Indonesia, Bob Blake juga mengatakan Menkeu telah berhasil mewujudkan berbagai inisiatif untuk memajukan ekonomi Indonesia.
Berbagai upaya reformasi perpajakan, termasuk terbaru pajak karbon yang akan meningkatkan iklim bisnis untuk US. Lainnya, pembentukan LPDP yang telah membuat anak-anak Indonesia bisa meraih pendidikan di universitas terbaik di US dan di negara-negara lain.
“Ini adalah testimoni yang sangat kuat. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Melalui berbagai kebijakan maupun Presidensi G20 2022, Indonesia yang akan memfokuskan 6 agenda prioritas pada jalur keuangan bertujuan untuk memperkuat aksi kolektif global. Dengan begitu diharapkan dapat tercapai pemulihan ekonomi dunia bersama dan pemulihan ekonomi yang lebih kuat,” tutup Menkeu.