Teras Berita
No Result
View All Result
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
  • News
    • Pemda
    • Pemerintahan
  • BUMN
    • BUMDes
    • BUMD
  • Keuangan
    • Asuransi
    • CSR
  • Ekonomi Bisnis
  • Infrastruktur
  • Teras Kita
  • Teras Muslim
  • Tokoh Publik
  • UMKM
  • Wisata Budaya
No Result
View All Result
Teras Berita
No Result
View All Result
Home Keuangan

Jurus OJK Upgrade Literasi Keuangan Digital

Share on WhatsappShare on FacebookShare on Twitter

TerasBerita.ID-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan beberapa strategi untuk memperkuat pengembangan literasi keuangan digital untuk meningkatkan perlindungan konsumen, keamanan investor, dan transaksi keuangan digital yang efisien.

“Ke depan, mengingat sifat transaksi keuangan digital yang canggih, OJK akan terus meningkatkan literasi digital masyarakat,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam keterangan tertulis, Jumat (3/12/21).

Dia menambahkan peningkatan literasi keuangan digital sangat diperlukan,antara lain agar masyarakat tidak lagi terjebak dalam penawaran pinjaman online ilegal dan bisa memanfaatkan fintech lending atau platform keuangan digital lain yang terdaftar di OJK atau regulator lain.

“Dalam aspek literasi keuangan digital ini, OJK juga mendorong rencana pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Perlindungan Data Pribadi yang penting untuk melindungi data masyarakat dalam menggunakan jasa dan layanan jasa keuangan digital,” kata dia.

Hal ini disampaikan Wimboh dalam sambutannya pada seminar internasional yang diselenggarakan OJK dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) di Jakarta, Kamis(2/12) lalu.

Seminar dengan tema ‘Financial Inclusion, Financial Consumer Protection and Financial Literacy in Asia and the Pacific’ ini merupakan rangkaian kegiatan Satu Dasawarsa OJK dan bagian dari persiapan Indonesia di Presidensi G20 tahun 2022.

Selain itu, untuk meningkatkan keamanan siber, OJK akan membentuk Satgas Keamanan Siber Industri Jasa Keuangan untuk mengembangkan kerangka keamanan siber secara proporsional melalui sinergi dengan pemangku kepentingan terkait.

Dilansir dari cnbc indonesia, beberapa rencana kebijakan OJK ke depan mengenai literasi keuangan digital,antara lain penerbitan regulasi perilaku pasar atau market conduct sektor jasa keuangan mengenai pengembangan produk keuangan, penyediaan platform alternatif bagi nasabah untuk menyelesaikan perselisihan dengan lembaga keuangan, peningkatan efektivitas mekanisme pengaduan konsumen di OJK melalui platform digital.

Di samping itu, Wimboh menawarkan untuk memperluas kerja sama OJK dengan OECD di luar bidang edukasi keuangan dan perlindungan konsumen, terutama sehubungan dengan keberadaan Indonesia sebagai Presidensi G20 hingga 2022.

“Dengan Indonesia memimpin kepresidenan G20, saya yakin akan ada lebih banyak peluang bagi OJK dan OECD untuk terus bekerja sama dalam mengejar berbagai agenda kerja sama ekonomi internasional G20. Saya menantikan kesempatan itu,” kata dia.

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, pandemi Covid-19 memberikan seluruh negara di dunia pelajaran berharga untuk menemukan pendekatan yang efektif dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan tetap memperhatikan perlindungan konsumen di saat ekonomi dunia mengalami pergolakan.

“Sejalan dengan seminar yang dilaksanakan pada hari ini, salah satu agenda G20 yang akan dibahas nanti di tahun 2022 adalah berkaitan dengan prinsip perlindungan konsumen keuangan. Sehingga harapannya melalui seminar ini kita mendapatkan insight kebijakan apa yang perlu kita susun bersama untuk dapat melindungi konsumen di saat tingkat literasi keuangan kita masih rendah,” kata Sri Mulyani.

Dalam seminar tersebut, OECD juga memaparkan tentang beberapa fokus riset yang telah dilakukan untuk melihat dampak dari disrupsi pandemi terhadap industri keuangan, perlindungan konsumen, serta literasi keuangan.

OECD juga melaporkan beberapa perkembangan dari digitalisasi yang sedang berkembang pesat dan kebijakan yang diimplementasikan di berbagai negara dalam menghadapi pandemi.

Tags: Keuangan DigitalOtoritas Jasa Keuangan (OJK)

Related Posts

News

Masyarakat Terjerat Pinjol Semakin Banyak, Ketua DPD RI: Kesulitan Ekonomi atau Fenomena Lain?

November 6, 2023
News

Wapres RI Terima Dewan Komisiner OJK Bahas Sektor Jasa Keuangan Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Agustus 4, 2022
Keuangan

Aset Keuangan Syariah Tembus Rp1.901 Triliun, OJK Gandeng Dubai

November 15, 2021
Next Post

Pelaku UMKM Musti Punya Tiga Strategi Agar Go Internasional

Please login to join discussion
Lifestyle

Bupati Sambas Melepas Secara Simbolis Calon Jamaah Haji Sebanyak 309 Orang

Mei 21, 2025

TERASBERITA ID, SAMBAS - Bupati Sambas H. Satono, S. Sos. I. M.H melepas sebanyak 309 calon jemaah haji (CJH) 2025...

Read more

Job Fair Bekasi 2025 Dibanjiri Pencaker dari Berbagai Kalangan

Mei 21, 2025

Bupati Sambas H Satono Harap Pendidikan Keislaman di Sambas Kembali Jaya

Mei 21, 2025

Bupati Sambas H Satono Berharap TMI Mampu Tingkatkan Pertanian yang Mandiri

Mei 21, 2025

Driver Ojol Kompak Matikan Aplikasi, Layanan Ojol Terancam Lumpuh Hari Ini

Mei 20, 2025

seedbacklink

Seedbacklink

Teras Berita

Jalan MT Haryono Kav 10
Jatinegara, Jakarta Timur, DKI Jakarta

Follow us

No Result
View All Result
  • Homepages
    • Home Page 1
    • Home Page 2
  • News
  • Politics
  • National
  • Business
  • World
  • Entertainment
  • Fashion
  • Food
  • Health
  • Lifestyle
  • Opinion
  • Science
  • Tech
  • Travel

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Go to mobile version