TerasBerita.id – Dua pasangan calon atau paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi yakni Heri Koswara alias Herkos- Solihin dan Tri Adhianto-Haris Bobihoe saling klaim kemenangan. Lantaran, perolehan suara dua paslon ini hanya terpaut tipis sekitar 1,94 persen.
Pengamat politik Insight, Dede Rosyadi menegaskan, masyarakat harus sabar menunggu hasli rekapiltuasi penghitungan suara dari pihak KPU.
“Dalam hitungan cepat (quick count) perolehan suara Pilkada Kota Bekasi antar paslon saling mengklaim menang. Hal ini bisa saja membuat gaduh masyarakat. Hitungan cepat kemungkinan ada margin error. Sebab itu kita tunggu hasil akhir dari KPU,” tegas Dede Rosyadi kepada awak media, Jumat (29/11/24).
Ia menilai, perolehan suara beda tipis ini menjadi rawan terjadinya kegaduhan antar tim kampanye maupun antar paslon dalam merebut kursi orang nomor satu di Kota Bekasi.
“Suhu politik bisa memanas bila perolehan suara beda tipis antar paslon. Sebaiknya antar tim sukses dan paslon pilkada musti sabar menunggu keputusan dari KPU. Hati boleh panas, tapi pikiran jiwa musti dingin,” imbaunya.
Dalam dunia politik, kata Dede, kalah menang sudah menjadi hal yang lumrah. Peribahasa bijak, Siap kalah dan siap menang. Jadikan kontestasi pilkada menjadi ajang pesta demokrasi bagi masyarakat di Indonesia, termasuk di Kota Bekasi dalam tiap lima tahun sekali.
“Menang, kalah dalam pertarungan kontestasi hal yang lumrah. Pilkada ini momen masyarakat belajar berdemokrasi secara santun dan bijak, sehingga siapapun pemimpinnya nanti, bisa menunaikan janjinya dan membawa perubahan untuk wilayah tersebut menjadi lebih baik lagi. Sejahtera masyarakatnya, maju wilayahnya. Itu yang diharapkan masyarakat, ” pungkasnya.
(Surendro)