TERASBERITA.ID, SAMBAS – Bupati Sambas Satono bersama Bunda Literasi Sambas, Yunisa Satono, berkesempatan menjadi peserta Kongres Perpustakaan dan Informasi Dunia yang digelar di Belanda.
Rombongan peserta kongres dari Indonesia dipimpin langsung oleh Kepala Perpusnas Syarif Bando.
Juga Diikuti Wakil Gubernur Kaltim, dan Ketua Umum Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Syamsul Bahri.
Kongres Perpustakaan dan Informasi Dunia atau IFLA World Library and Information Congress 2023 dibuka oleh Presiden IFLA, Barbara Lison, Kamis (24/8/2023).
Diikuti lebih dari 2.500 peserta.
Menurut Bupati Satono, Kongres ini menjadi forum kehormatan untuk menyatukan komitmen memajukan perpustakaan di negara masing-masing.
Di forum ini, para profesional perpustakaan dan informasi dari seluruh dunia berkumpul berbagi pengetahuan, bertukar ide, dan mendiskusikan tantangan saat ini dan tren masa depan.
Kongres ini pun menjadi wadah membangun jaringan, kolaborasi, dan pembelajaran memajukan dunia literasi.
“Pertemuan strategis tokoh dari berbagai negara di dunia ini merupakan pertemuan yang sangat dinanti-nantikan setiap tahun dalam rangka peningkatan kualitas SDM rakyat dunia,” kata Bupati Satono.
Ia pun memastikan, pembelajaran yang didapat setelah mengikuti kegiatan Kongres tersebut akan diaplikasikan untuk memajukan dunia literasi di Kabupaten Sambas.
Baginya, pembangunan sesungguhnya tidak hanya pada sektor fisik. Tapi tidak kalah penting adalah peningkatan SDM melahirkan generasi cerdas dan berintelektual tinggi melalui gemar membaca.
“Bagaimana kita bisa mendorong minat baca, minat iqra sebagaimana amanat Alquran surah Al-alaq ayat 1 dan UUD 1945. Buku adalah jendela dunia, jika masyarakat ingin menguasai dunia, ingin melahirkan generasi berdaya saing, berkualitas cerdas, pintar harus banyak dan sering iqro dan membaca,” ucap Bupati Satono.
Menurutnya, semua negara-negara maju memiliki perpustakaan yang membanggakan, menjadi referensi tokoh intelektual dunia.
Karena itu, salah satu misi Sambas Berkemajuan adalah, membangun minat baca masyarakat, lewat gerakan Sambas Membaca.(WHY)