TERASBERITA.ID, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023, di Hotel Bidakara, Jakarta, pada 25 Januari 2023. Rakernas pada tahun ini akan mengangkat tema ” Memperkuat Sektor Pertanian Sebagai Pengendali Inflasi Dalam Menghadapi Krisis Pangan Dunia.”
Kementan mencatat inflasi di Indonesia masih berada pada batas terkendali. Pada Desember lalu, inflasi Indonesia bisa dikendalikan pada kisaran 5,51%. Capaian inflasi Indonesia tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan dan harga pangan yang terjaga.
Atas keberhasilannya dalam menjaga ketersediaan pangan, pemerintah Indonesia mendapatkan penghargaan dari Lembaga Penelitian Padi Internasional (International Rice Research Institute/IRRI) . Indonesia disebut sukses membangun sistem pertanian dan pangan Indonesia yang tangguh terhadap berbagai tantangan, serta pencapaian swasembada beras selama 2019-2021.
Capaian Indonesia dalam menjaga ketersediaan pangan dan mengendalikan inflasi merupakan prestasi. Apalagi saat ini banyak negara yang mengalami kekurangan pangan sehingga inflasi turut melambung.
Tantangan penyediaan pangan ke depan bagi negara-negara dunia pun semakin berat. Pandemi covid-19 belum sepenuhnya berakhir, sekarang dunia dihadapkan pada tantangan dampak perubahan iklim dan iklim ekstrim yang sangat sulit diprediksi. Selain itu, tekanan geopolitik dunia turut menyebabkan harga pangan semakin mahal dan menyebabkan terjadinya krisis pangan global.
Untuk itu, pada tahun ini, selain tetap menjalankan program-program peningkatan produksi pangan yang selama ini telah berjalan dengan baik, Kementan akan memberikan perhatian serius pada sejumlah program.
Pertama, peningkatan kapasitas produksi pangan untuk komoditas pengendali inflasi seperti cabai dan bawang merah, serta untuk mengurangi impor seperti kedelai, jagung, gula tebu, dan daging sapi. Kedua, pengembangan pangan substitusi impor seperti ubi kayu, sorgum, dan sagu untuk substitusi gandum, serta domba/kambing dan itik untuk substitusi daging sapi. Ketiga, Peningkatan ekspor seperti sarang burung walet, porang, ayam, dan telur.
Dengan sejumlah program yang akan dijalankan tersebut, diharapkan peran penting sektor pertanian sebagai bantalan ekonomi nasional semakin nyata dalam menghadapi krisis pangan dunia ke depan.
FarhanFirmansyah