TERASBERITA.ID, BEKASI KOTA, (Red: Deros- Lipsus) “Kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. Karena di hadapan kopi, kita semua sama.” Begitu sepenggal kalimat Filosofi Kopi yang ditulis cerita pendek karya Dee Lestari, sang novelis perempuan hitam manis berambut poni.
Sudahkan anda ngopi hari ini?. Kopi sudah jadi ikon bagi kalangan anak muda saat ini (kaum milenial). Di sudut kota, di tepi persimpangan jalan, di warung kopi abang-abang pinggir jalan biasanya ramai disambangi penikmat kopi.
Mulai dari kopi hitam tanpa gula hingga kopi susu tersaji di papan menu. Mulai dari harga merakyat (ekonomis) hingga harga wow fantastis juga ada.
Ya, tempat nongkrong kopi sudah menjadi gaya hidup sebagian warga Indonesia, terutama di pusat-pusat kota. Biasanya penikmat kopi baru bubar jika sudah larut malam. Mereka ada yang ngopi sambil bahas kerjaan, mengusir penat, melepas kegalauan hingga berkencan dengan sang pacar.
Semua itu menyatu dalam wadah tempat ngopi. Siapapun jika diajak ngopi, mereka tanpa pikir panjang, pasti langsung ok, Otw.
Bisinis warung kopi, kafe kopi memang menjanjikan dan berpeluang bakal bisa tetap bertahan hingga nanti, selama masih ada cinta. Kopi memang menyatukan kita, anda, kalian. Sebab itu jangan lupa ngopi. Apapun makannya, di manapun tempatnya, kopi wajib ada.
(Dede Rosyadi)