TerasBerita.ID-United States Agency for International Development (USAID), sebuah lembaga pemerintah federal Amerika Serikat bersifat independen, bersama Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) melakukan kegiatan Workshop Nasional Lesson Learned Pembentukan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD).
Dalam workshop itu, juga dilakukan launching BLUD PALD Kota Makassar dan Kota Bekasi di Kota Makassar, belum lama ini.
Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kemendagri M Ardian Noervianto, Fungsional Perencana Utama Kedeputian Bidang Sarpras, Budi Hidayat, Direktur Jenderal Cipta Karya Kemen PUPR, Diana Kusumastuti, Sekretaris Daerah Kota Makassar, Muhammad Anshar, Kepala UPTD PALD Kota Bekasi Andrea Sucipto, Environment Officer USAID Indonesia, Hung Vo, Founder/Former BLUD Intan Hijau Kalimantan Selatan, Boyke W Triestiyanto, hadir saat itu.
Program USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS) adalah program berdurasi lima tahun delapan bulan yang dirancang untuk mendukung Pemerintah Indonesia (Kota Bekasi, Kota Makassar dan Kota Gresik) dalam meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi, serta perbaikan perilaku hygiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Kota Makassar mengatakan bahwa Makassar memiliki visi dan misi yaitu percepatan wujudkan Makassar yang sombre dan smartcity dengan imunitas kuat untuk semua, jadi sangatlah jelas komitmen yang di buat oleh Pemerintah Kota Makassar.
“Melihat dari visi misi Kota Makassar sangatlah berkaitan dengan giat pada hari ini, masalah sanitasi adalah permasalahan yang harus Pemerintah selesaikan setiap tahunnya, dengan hadirnya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Pengelolaan Air dan Limbah Daerah (PALD) diharapkan dapat mengatasi permasalahan sanitasi.
Pada kesempatan itu, Kota Bekasi menjadi salah satu Kota Percontohan pembelajaran pengolahan air limbah domestik dari dalam dan luar negeri karena UPTD PALD Kota Bekasi merupakan Instalasi Pengelola Air Limbah Domestik terbaik.
Dalam paparannya Kepala UPTD PALD Kota Bekasi, Andrea Sucipto menerangkan bahwasannya Kota Bekasi yang memiliki luas wilayah sekitar 210 km2 dengan kurang lebih 3 Juta jiwa memiliki 99% sanitasi yang layak dan 6,14% sanitasi aman.
“Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik bahwa semua jenis air limbah domestik wajib dikelola oleh Pemerintah Daerah melalui operator yang ditunjuk yaitu UPTD PALD” ujar Andrea.
Terciptanya BLUD PALD Kota Bekasi memiliki target penurunan jumlah pemberian subsidi APBD dari Pemerintah hingga 2025 sebesar 30% dari sebelumnya 75% dan peningkatan dalam jumlah pendapatan dari 25% menjadi 70%, perubahan yang signifikan tersebut, merupakan tren positif bagi Pemerintah Kota Bekasi bahwa BLUD PALD Kota Bekasi dapat menghemat APBD Kota Bekasi.
Dengan perubahan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengelolaan Air Limbah Domestik berganti menjadi Badan Layanan Umum Daerah PALD, diharapkan dapat lebih memperluas cakupan layanan pengelolaan air limbah domestik.
Kepala UPTD PALD Kota Bekasi Andrea Sucipto mengatakan bahwa perubahan bentuk keorganisasian ini merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah daerah terhadap peningkatan kelembagaan yang lebih profesional.
“Saat pembentukan UPTD PALD tahun 2015, dijanjikan dalam waktu lima tahun kelembagaannya berubah menjadi BLUD dan itu terealisasi. Per 1 Januari 2022, UPTD PALD resmi berganti menjadi BLUD,” katanya.
Perubahan kelembagaan ini, disebut Andrea memungkinkan kinerja yang dilakukan bisa lebih profesional dan fleksibel dalam pengelolaan air limbah domestik yang menunjang pencapaian target layanan sanitasi aman.