TERASBERITA.ID, BEKASI – Berbicara tentang organisasi yang ada di kampung pengarengan. Ada dua organisasi sampai hari ini masih eksis berdiri, yaitu Karang Taruna RW 07 dan IRKAP (Ikatan Remaja Kaliabang Pengarengan).
Karang Taruna (Katar) RW 07 dipimpin oleh Ahmad Syarifuddin alias Pecenk. Katar ini sebagai wadah dalam pengembangan pengalaman didunia kepemudaan, pembelajaran yang ada tidak lepas dari nilai-nilai yang dibutuhkan pemuda hari ini.
Belajar tentang memahami sosial dalam lingkup kampung adalah hal yang harus dipunyai pemuda untuk bisa menyelesaikan segala persoalan yang terjadi di masyarakat.
IRKAP (Ikatan Remaja Kaliabang Pengarengan) adalah organisasi remaja masjid yang dinaungi langsung Dewan Kemakmuran Masjid, IRKAP dipimpin oleh Farhan Firmansyah.
IRKAP adalah organisasi tentang remaja masjid yang didasari dengan nilai-nilai agama, seperti pengajian al-qur`an, membaca rawi, berpidato, dan hal-hal yang harus dipupuk nilai agama untuk remaja.
Pemuda hari ini cenderung acuh terhadap lingkungan sosialnya dengan mempunyai banyak factor didalam dirinya, diantaranya tentang zona nyaman yang melekat pada diri pemuda sehingga tidak tergerak hatinya akan hal-hal yang berbau sosial.
Kelemahan dalam pemuda hari ini sering kali kita lihat, faktor kebiasaan yang dijalaninya juga mempengaruhi terhadap pola pikir yang seharusnya bisa mereka kembangkan untuk dirinya maupun orang banyak.
Pola-pola malas dalam bergabung terhadap organisasi menjadi hal yang dipicu minimnya ketertarikan pemuda pada organisasi, bila kita melihat tugas dan fungsi pemuda selain menjadi agen perubahan.
Peran pemuda juga sebagai agen pembangunan yang mana pemuda Indonesia memiliki peran dan tanggung jawab dalam upaya melancarkan atau melaksanakan berbagai macam pembangunan di berbagai macam bidang, baik pembangunan secara nasional maupun pembangunan daerah dan sampai tingkat kampung halamannya.
Pada era globalisasi ini, Organisasi di masyarakat sudah mulai berkurang khususnya di kalangan generasi muda. Keberadaan fungsi organisasi sendiri masih minim, Dapat kita lihat semangat pemuda yang kian menurun di kota maupun dikampung.
Hal itu diperkuat dengan pengelolaan yang tidak maksimal dan kurangnya sarana dan prasarana serta program-program yang tidak dilaksanakan dengan baik.
Keadaan itu dikarenakan sumber daya manusia yang kurang terlatih, kurang pengetahuan dan kurang pengalaman serta kurangnya dukungan dalam berkegiatan.
Evaluasi menjadi hal yang harus dilakukan untuk bisa menarik anak-anak muda, untuk bisa mempunyai semangat dalam masuk ke ruang-ruang organisasi.
Sehingga bisa mempunyai pola pikir kuat dalam intelektualnya dan daya gerak Bersama untuk bisa menjadi kekuatan nyata dalam setiap bekerja sama untuk membangun lingkungan.
(Faizal Akbar)